Pengalaman Menerbitkan Buku Literasi Digital Nusantara
Sekilas Info Tentang Bu Iin
Musiin atau biasa dipanggil Bu Iin merupakan seorang guru Bahasa Inggris di SMPN 1 Tarokan Kediri sejak tahun 1998. Wanita yang memiliki hobi membaca buku, menulis, travelling, dan memasak ini lahir di kota Tahu Takwa Kediri pada tanggal 6 Juli 1970. Kecintaan beliau akan profesi guru Bahasa Inggris membawanya menempuh Short Course di SEAMEO RELC Singapura tahun 2015.
Selain mengajar, Bu Iin juga founder organisasi swadaya masyarakat YAPSI. Organisasi ini bergerak dalam bidang pemberdayaan ekonomi masyarakat, pemberian bantuan pangan bagi masyarakat miskin, pemberian bantuan susu bagi anak-anak SD, pelatihan Sekolah Ramah Anak, pendidikan lingkungan dan daur ulang sampah, dan pengadaaan perpustakaan kampung, dan toilet di kampung-kampung.
Pengalaman Menerbitkan Buku di Penerbit Mayor
Pengalaman menulis bu Iin diawali dengan mengikuti kelas WAG Menulis Gelombang 8. Ketika itu beliau menerima tantangan dari Prof. Eko yang pada saat itu menjadi narasumber. Pada malam itu juga bu Iin membuat outline buku dari judul yang telah diberikan Prof. Eko. Adapun outline yang beliau sampaikan adalah Pengguna Internet di Indonesia, Media Sosial, Literasi Digital, Ekosistem Literasi Digital Di Nusantara, Literasi Digital untuk Membangun Digital Mindset Warga. Keesokan harinya Prof. Eko memberi bu Iin cover buku yang akan ditulis.
Semangat bu Iin semakin berkobar. Singkat kata, berbekal surat kabar, buku-buku, dan penelusuran referensi internet, akhirnya tantangan yang diberikan Prof. Eko dapat terselesaikan. Buku berjudul Literasi Digital Nusantara pun terbit. Tidak pernah terlintas di benak bu Iin untuk menulis dan menerbitkan buku apalagi di Penerbit Mayor.
Buku Literasi Digital Nusantara
Ketertarikan bu Iin menulis buku Literasi Digital Nusantara karena berdasarkan data yang dirilis Data Statista menunjukkan bahwa Indonesia masuk dalam 10 negara dengan pengguna internet terbesar di dunia. Indonesia berada di peringkat kelima dengan pengguna internet sebanyak 143,26 juta per Maret 2019.
Dalam Bab 1, bu Iin memaparkan bahwa generasi yang lahir antara tahun 1995-2010 adalah Generasi Z atau dikenal dengan iGeneration atau Generasi Net. Mayoritas anggota generasi ini masih di bangku sekolah dan kuliah, hanya sebagian kecil saja yang masuk ke dunia kerja. Gadget dan internet telah menjadi bagian dari kehidupan mereka sejak kecil. Implikasinya mereka menyukai hal yang instan, kenyamanan dan multi tasking. Popularitas diperoleh di berbagai media sosial melalui unggahan-unggahan yang menunjukkan style mereka. Hedonisme sudah menjadi urat nadi yang tidak bisa terlepas dari kehidupan sehari-hari. Mereka menyukai berbelanja secara online sekaligus pelaku industri ekonomi kreatif di dunia maya. Uang tidak lagi untuk investasi seperti yang dilakukan generasi sebelumnya, namun untuk keperluan fashion, travelling dan kuliner.
Pada Bab 2, bu Iin membahas tentang Media Sosial. Beliau mentakan bahwa berdasarkan hasil survei APJII tahun 2018, alasan warganet +62 menggunakan internet adalah berkomunikasi, bermedia sosial dan mencari informasi tentang pekerjaan. Murid-murid saya jika diajak menggunakan platform Google Classroom dalam pembelajaran selalu mengatakan bahwa paketan yang dibeli adalah paketan media sosial.
Dalam buku tersebut bu Iin juga mengingatkan pembaca bahwa penggunaan internet yang tidak dimbangi dengan kecerdasan digital akan mengakibatkan pengguna internet menjadi korban kejahatan digital atau bahkan menjadi pelaku kejahatan digital. Di Indonesia UU yang mengatur tentang Informasi Elektronik dan Transaksi Elektronik disebut dengan UU ITE.
Motivasi dari bu Iin
Diakhir presentasi bu Iin menyampaikan motivasi bahwa Tidak Ada Kata Terlambat untuk memulai sesuatu yang baik. Semua manusia pasti bisa menghasilkan karya yang akan dikenang anak cucu dan generasi mendatang. Ide menulis bisa dari mana saja, dari lingkungan keluarga, tempat kerja dan masyarakat. Selalu semangat dan yakin bahwa ada karya dari tangan kita.
Tampilan blognya bagus. Feminin, heheheh. Pink, sih. Bahasanya lugas, padat.
ReplyDeleteMaju terus Bu
ReplyDeleteMantul tul tul..semangat merdeka
ReplyDeleteSemangat bu ! !
ReplyDeleteHebatt.. semangat bu
ReplyDeleteHebatt.. semangat bu
ReplyDelete